Selasa, 30 April 2013

Aku hanya pernah merasakan itu, Dia hanya masa lalu. Dan KAU ? Masa depanku :)

Siapa manusia yang tidak pernah merasakan kehilangan ?? Yeaah, setiap manusia pasti pernah merasakan kehilangan. Bahkan aku pernah merasakan kehilangan sebelum sempat aku memilikinya. Bagaimana bisa ? Haha, hal konyol apa yang ku inginkan hingga tak bisa ku miliki ? Hal konyol apa yang tak bisa ku miliki hingga aku merasa sangat kehilangan ?!

Duluuu, di waktu yang belum terlalu lama. Aku pernah merasakan kekeliruan akan perasaanku sendiri. Mencintai, tak bisa mengungkapkan.. Tersakiti oleh perasaan sendiri yang tersimpan rapi didalam hati. Hingga menganggap semua itu harapan palsu darinya..

Aku dibutakan dengan perasaan ingin memiliki raganya. Aku dibutakan dengan parasnya yang rupawan. Hingga tak memperdulikan perasaan yang disekitarku. Yang kupikirkan hanya bagaimana cara agar aku bisa memilikinya, bagaimana cara agar aku bisa bersamanya.

Walau perasaan itu tak dapat kuucapkan secara lisan tapi itu begitu memilukan. Aku tak punya cukup nyali untuk menjadi seperti wanita seperti mereka, yang rela menjatuhkan harga dirinya demi mendapatkan seorang pria yang diinginkannya. Meski hatiku dibutakan oleh perasaan itu tapi tetap saja aku tak bisa mengungkapkannya itu.

Aku kaku, aku bodoh, aku tak bisa menjadi biasa ketika melihatnya. Melihatnya berjalan, melihatnya menatap, melihatnya tersenyum. Kala itu semuanya hampir membuatku gila. Menangis tanpa sebab, tersenyum seperti orang gila.

Aku rela pergi dari jati diriku sendiri demi menjadi wanita idamannya, demi hanya sekedar untuk diliriknya. Aku rela seharian bertengger dengan manisnya menatap akun facebooknya guna untuk melihat update-tan terbarunya. Konyol..

Memang, saat itu jika dikenang terasa sangat konyol. Terasa sangat bodoh..

Hingga, saat aku merasa lelah. Hingga saat aku merasa ingin berhenti. Hingga saat aku mencoba menatap sekeliling. Melihat yang lain. Tetap saja aku tak bisa.

Bodohnya, aku menyalahkan perasaanku..

Namun, perasaan konyol itu hanya masa lalu..
Sampai akhirnya, aku benar-benar menutup buku lama, menutup kisah lama yang memuakkan itu. Bagaimana bisa aku tenggelam dalam perasaan seperti itu ? Perasaan yang aku sendiripun tak mengerti akhirnya akan seperti apa.

Aku menyadari, penantian selama dua tahu lebih itu tak berarti sama sekali. Mungkin Tuhan tak menjawab karena dia memang tak baik untukku. Kala itu aku hanya mencoba berpikir positif tentang jalan yang diberikan Tuhan..

Aku menemukannya.. Yeahh, aku menemukan seseorang yang "mungkin" lebih baik dari lelaki yang tak bisa melihat sisi dihatiku itu.

Butuh waktu lama aku menyadari kehadirannya. Butuh waktu lama aku membalas perasaannya..

Hingga saatnya tiba, perasaan itu kurasakan..
Kembali, perasaan yang membuatku tak bisa tidur.. Perasaan yang membuatku tersenyum tanpa sadar. Tapi kali ini tak kurasakan perasaan yang memaksaku menjatuhkan air mataku seperti kala itu..

Perasaan ingin melihatnya setiap hari, perasaan tak ingin jauh darinya.. Aku merasakannya lagi..

Lelaki baik hati itu, benar-benar ajaib. Mampu bertahan dengan perasaannya, kembali aku berpikir.. Lelaki itu sama persis sepertiku. Menunggu.. Namun berbeda akhir, kisahku yang lawas tak terbalaskan. Namun kisahnya yang manis terbalaskan dengan perasaanku..

Kata seorang yang kuanggap kakak "dia selalu menyebut namamu disetiap sujudnya, makanya kau luluh.. kesabarannya terbalaskan.." benarkah itu ? Lalu bagaimana dengan doaku selama ini ? Kenapa doaku tak terbalaskan oleh Tuhan ? tanyaku tak mengerti, lalu ia menjawab "Mungkin tulang rusuk yang kau pakai adalah miliknya, hingga doanya yang terbalaskan.. cobalah mencintai dia.."

Sejak saat itu, aku mencoba menyukainya. Tapi tetap susah. Entah apa yang membuatku seperti itu. Susah. Bayangan dirinya yang dulu terus terbayang, aku tak bisa seperti itu..

Lambat launn.. Ia berhasil.. Lelaki itu berhasil jejak orang yang yang mengabaikan hatiku. Orang yang tak menganggapku.. Membantuku untuk membuka lembaran kisah baru. Membatuku melukis hari-hari indah dimemory terbaruku.. Ahh, indahnya..

Kini kusadar, tak perlu ku mengharapkan sesuatu yang tak bisa kugapai.. Sesungguhnya, disekitarku ada orang yang tulus ingin menggapai hatiku..

Aku mengerti, akan keraguanmu.. Aku mengerti itu..

Aku mengerti bagaimana rasanya menunggu, bagaimana rasanya terabaikan..

Meski tak pernah kuungkapkan langsung. Tak kubilang secara lisan kepadamu, mengertilah..

Aku mengasihimu, Abi({})

Biarkan dia menjadi masalaluku, dan mari merajut kisah baru bersama..
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar